Dzikir pagi petang merujuk kepada amalan zikir yang dilakukan oleh umat Islam pada waktu pagi dan petang. Dzikir ini merupakan rangkaian doa dan bacaan tertentu yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW untuk diamalkan sebagai bentuk ibadah dan cara mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Dzikir pagi biasanya dilakukan setelah salat Subuh hingga terbit matahari, sedangkan dzikir petang dilakukan setelah salat Asar hingga terbenam matahari.
Dalam artikel ini, kami sertakan arti dari tiap-tiap dzikir dan juga faedah dengan referensi hadits. Supaya kita dapat merenungi makna dari dzikir pagi petang tersebut.
Semoga bermanfaat..
(Antara Shubuh hingga siang hari ketika matahari akan bergeser ke barat)
“Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.”
“Allah, tidak ada ilah (yang berhak disembah) melainkan Dia, yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya).
Dia tidak mengantuk dan tidak tidur.
Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi.
Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi-Nya tanpa seizin-Nya.
Dia mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka.
Mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya.
Kursi Allah meliputi langit dan bumi.
Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dan Dia Maha Tinggi lagi Maha besar.”
(QS. Al Baqarah: 255) (Dibaca 1 x)
Siapa yang membacanya ketika petang, maka ia akan dilindungi (oleh Allah dari berbagai gangguan) hingga pagi. Siapa yang membacanya ketika pagi, maka ia akan dilindungi hingga petang.
HR. Al Hakim (1: 562). Syaikh Al Albani menshahihkan hadits tersebut dalam Shahih At Targhib wa At Tarhib no. 655.
“Siapa yang membacanya sehabis shalat tidak ada yang menghalanginya masuk surga kecuali kematian”,
Nasa’i dalam Amalul Yaumi Walailah, no: 100, Ibnu Sunny, no. 121, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Jami’: 5/339, dan Silsilah Hadits Shahih: 2/697, no. 972.
“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Katakanlah: Dialah Allah, Yang Maha Esa.
Allah adalah ilah yang bergantung kepada-Nya segala urusan.
Dia tidak beranak dan tiada pula diperanakkan,
dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia.”
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
“ Katakanlah: Aku berlindung kepada Rabb yang menguasai Shubuh,
dari kejahatan makhluk-Nya,
dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,
dan dari kejahatan-kejahatan wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul,
dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki”.
“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Katakanlah: Aku berlindung kepada Rabb manusia.
Raja manusia.
Sembahan manusia,
dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi,
yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,
dari jin dan manusia.”
Siapa yang mengucapkannya masing-masing tiga kali ketika pagi dan petang, maka segala sesuatu akan dicukupkan untuknya.
HR. Abu Daud no. 5082, Tirmidzi no. 3575. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan.
H.R; Abu Daud: 4/322, Tirmidzi: 5/567. Lihat Shahih Tirmidzi: 3/182.
“Kami telah memasuki waktu pagi (petang) dan kerajaan hanya milik Allah, segala puji bagi Allah.
Tidak ada ilah (yang berhak disembah) kecuali Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya.
Milik Allah kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu.
Wahai Rabbku, aku mohon kepada-Mu kebaikan di hari ini (malam ini) dan kebaikan sesudahnya.
Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan hari ini (malam ini) dan kejahatan sesudahnya.
Wahai Rabbku, aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan dan kejelekan di hari tua.
Wahai Rabbku, aku berlindung kepada-Mu dari siksaan di neraka dan siksaan di alam kubur.”
Meminta pada Allah kebaikan di hari ini dan kebaikan sesudahnya, juga agar terhindar dari kejelekan di hari ini dan kejelekan sesudahnya. Di dalamnya berisi pula permintaan agar terhindar dari rasa malas padahal mampu untuk beramal, juga agar terhindar dari kejelekan di masa tua. Di dalamnya juga berisi permintaan agar terselamatkan dari siksa kubur dan siksa neraka yang merupakan siksa terberat di hari kiamat kelak.[3]
HR. Muslim no. 2723. Lihat keterangan Syarh Hisnul Muslim, hal. 161.
+ HR. Muslim No 4/2088
“Ya Allah, dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu pagi (petang), dan dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu petang (pagi).
Dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami hidup dan dengan kehendak-Mu kami mati. Dan kepada-Mu kebangkitan (tempat kembali) (bagi semua makhluk).”
HR. Tirmidzi no. 3391 dan Abu Daud no. 5068. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih.
+ HR At Tirmidzi 5/466. Silakan lihat Shahih at Tirmidzi 3/142
“Ya Allah, Engkau adalah Rabbku, tidak ada ilah yang berhak disembah kecuali Engkau
Engkaulah yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada perjanjianku pada-Mu (yaitu aku akan mentauhidkan-Mu) semampuku dan aku yakin akan janji-Mu (berupa surga untukku).
Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang kuperbuat.
Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku. Oleh karena itu, ampunilah aku.
Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau.”
Barangsiapa mengucapkan dzikir ini di siang hari dalam keadaan penuh keyakinan, lalu ia mati pada hari tersebut sebelum petang hari, maka ia termasuk penghuni surga. Barangsiapa yang mengucapkannya di malam hari dalam keadaan penuh keyakinan, lalu ia mati sebelum pagi, maka ia termasuk penghuni surga.
HR. Bukhari no. 6306.
+ HR. Al Bukhari 7/150
“Ya Allah, sesungguhnya aku di waktu pagi (petang) ini mempersaksikan Engkau, malaikat yang memikul ‘Arys-Mu,
malaikat-malaikat dan seluruh makhluk-Mu,
bahwa sesungguhnya Engkau adalah Allah, tiada ilah yang berhak disembah kecuali Engkau semata, tiada sekutu bagi-Mu
dan sesungguhnya Muhammad adalah hamba dan utusan-Mu.”
Barangsiapa yang mengucapkan dzikir ini ketika pagi dan petang hari sebanyak empat kali, maka Allah akan membebaskan dirinya dari siksa neraka.
HR. Abu Daud no. 5069. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini hasan.
+ HR. Abu Dawud 4/317, syaikh Bin Baz menghasankan sanad an Nasa’i dan Abu Dawud dalam Tuhfah al Akhyar hal. 23
“Ya Allah, nikmat yang kuterima atau diterima oleh seseorang di antara makhluk-Mu di pagi ini adalah dari-Mu.
Maha Esa Engkau, tiada sekutu bagi-Mu.
Bagi-Mu segala puji dan kepada-Mu panjatan syukur (dari seluruh makhluk-Mu)”.
“Barang siapa yang membacanya di pagi hari, maka sungguh ia telah bersyukur pada hari itu. Barang siapa yang membacanya di sore hari, maka ia sungguh telah bersyukur pada malam itu”.
HR. Abu Dawud: 4/318, Nasa’i dalam ‘amalul yaumi wallailati; no: 7 hal: 137, Ibnu Sunni, no: 41 hal: 23, Ibnu Hibban, dalam Al Mawarid, no: 2361. Syeikh Bin Baz rahimahullah menyatakan bahwa sanad hadits tersebut hasan, lihat Tuhfatul Akhyar, hal: 24.
“Ya Allah, selamatkan tubuh-ku (dari penyakit dan yang tidak aku inginkan).
Ya Allah, selamatkan pendengaranku (dari penyakit dan maksiat atau sesuatu yang tidak aku inginkan).
Ya Allah, selamatkan penglihatanku,
tiada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Engkau.
Ya Allah!, Sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kekufuran dan kefakiran.
Aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur,
tiada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Engkau“.
H.R; Abu Daud: 4/324, Ahmad: /42, Nasa’i dalam Amalulyaumi Wallailati no. 22, hal. 146, Ibnu Sunni no. 69, hal. 35, Bukhari dalam Adabul mufrad. Syekh Abdul Aziz bin Baaz rahimahullah menyatakan sanad hadits tersebut hasan. Lihat juga Tuhfatul Akhyar, hal. 26.
“Cukup bagiku Allah (sebagai pelindung), tiada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Dia. Kepada-Nya aku bertawakkal dan Dia adalah Tuhan ‘Arasy yang Agung “.
HR. Abu Dawud secara mauquf 4/321. Disahihkan oleh Syu’aib Abdul Qadir al Arnuth. Silakan lihat Zad al-Ma’ad 2/376
HR. Ibnu Sunni dalam kitab ‘Amalul yaumi Wallailati, no. 72, hal. 37, Abu Dawud: 4/321 dan sanad haditsnya baik.
“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan di dunia dan akhirat.
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan dalam agama, dunia, keluarga dan hartaku.
Ya Allah, tutupilah auratku (aib dan sesuatu yang tidak layak dilihat orang)
dan tenteramkanlah aku dari rasa takut.
Ya Allah, peliharalah aku dari muka,
belakang, kanan, kiri dan atasku.
Aku berlindung dengan kebesaran-Mu, agar aku tidak disambar dari bawahku
(oleh ular atau tenggelam dalam bumi dan lain-lain yang membuat aku jatuh).”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah pernah meninggalkan do’a ini di pagi dan petang hari. Di dalamnya berisi perlindungan dan keselamatan pada agama, dunia, keluarga dan harta dari berbagai macam gangguan yang datang dari berbagai arah.[7]
HR. Abu Daud no. 5074 dan Ibnu Majah no. 3871. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih.
HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah. Lihat Shahih Ibnu Majah: 2/332
“Ya Allah, Yang Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata,
wahai Rabb pencipta langit dan bumi,
Rabb segala sesuatu dan yang merajainya.
Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak disembah kecuali Engkau.
Aku berlindung kepadaMu dari kejahatan diriku, setan dan balatentaranya (godaan untuk berbuat syirik pada Allah),
dan aku (berlindung kepada-Mu)dari berbuat kejelekan terhadap diriku
atau menyeretnya kepada seorang muslim.”
Do’a ini diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada Abu Bakr Ash Shiddiq radhiyallahu ‘anhu untuk dibaca pada pagi, petang dan saat beranjak tidur.[8]
HR. Tirmidzi no. 3392 dan Abu Daud no. 5067. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahawa sanad hadits ini shahih. Adapun kalimat terakhir (وَأَنْ أَقْتَرِفَ عَلَى نَفْسِيْ سُوْءًا أَوْ أَجُرُّهُ إِلَى مُسْلِمٍ) adalah tambahan dari riwayat Ahmad 2: 196. Dikomentari oleh Syaikh Syu’aib Al Arnauth bahwa hadits tersebut shahih dilihat dari jalur lainnya (shahih lighoirihi)
HR. Tirmidzi dan Abu Dawud. Lihat Shahih Tirmidzi: 3/142.
“Dengan nama Allah yang bila disebut, segala sesuatu di bumi dan langit tidak akan berbahaya,
Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
Barangsiapa yang mengucapkan dzikir tersebut sebanyak tiga kali di pagi hari dan tiga kali di petang hari, maka tidak akan ada bahaya yang tiba-tiba memudaratkannya.
HR. Abu Daud no. 5088, 5089, Tirmidzi no. 3388, dan Ibnu Majah no. 3869. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan.
HR. Abu Dawud dan Tirmidzi. Lihat Shahih Ibnu Majah: 2/332.
“Aku ridha Allah sebagai Rabb,
Islam sebagai agama
dan Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai nabi.”
Barangsiapa yang mengucapkan dzikir ini sebanyak tiga kali di pagi hari dan tiga kali di petang hari, maka pantas baginya mendapatkan ridha Allah.
HR. Abu Daud no. 5072, Tirmidzi no. 3389. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini hasan.
HR. Ahmad 4/337, Nasa’i dalam Amalulyaumi Wallailati no. 4, Ibnu Sunni no. 68, Abu Dawud: 4/418, Tirmidzi: 5/465. Ibnu Baaz rahimahullah menyatakan hadits ini hasan dalam Tuhfatul Akhyar.
“Wahai Rabb Yang Maha Hidup, wahai Rabb Yang Berdiri Sendiri (tidak butuh segala sesuatu), dengan rahmat-Mu aku minta pertolongan,
perbaikilah segala urusanku
dan jangan diserahkan kepadaku sekali pun sekejap mata (tanpa mendapat pertolongan dariMu).”
Dzikir ini diajarkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pada Fathimah supaya diamalkan pagi dan petang.
HR. Ibnu As Sunni dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah no. 46, An Nasai dalam Al Kubro (381/ 570), Al Bazzar dalam musnadnya (4/ 25/ 3107), Al Hakim (1: 545). Sanad hadits ini hasan sebagaimana dikatakan oleh Syaikh Al Albani dalam As Silsilah Ash Shahihah no. 227.
Riwayat Hakim yang dishahihkan dan disetujui oleh Dzahabi 1/545. Lihat Shahih Targhib dan Tarhib: 1/273
“Kami di waktu pagi (petang), sedang kerajaan milik Allah, Tuhan penguasa alam.
Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu agar memperoleh kebaikan di hari ini,
pembuka (rahmat) pertolongan, cahaya, berkah, dan petunjuk
Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan apa yang ada didalamnya dan kejahatan sesudahnya“.
H.R; Abu Dawud 4/322, sanadnya dihasankan oleh Syu’aib dan Abdul Qadir Arna’uth dalam Tahqiq Zaadulma’aad: 2/273.
“Di waktu pagi (petang) kami memegang agama Islam,
kalimat ikhlas (kalimat syahadat),
agama Nabi kami Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam,
dan agama bapak kami Ibrahim, yang berdiri di atas jalan yang lurus, muslim
dan tidak tergolong orang-orang musyrik.”
HR. Ahmad (3: 406). Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih sesuai syarat Bukhari Muslim. Lihat pula As Silsilah Ash Shahihah no. 2989.
Catatan: Dzikir ini hanya dibaca di pagi hari. Riwayat yang menyatakan dibaca juga saat petang hari adalah riwayat yang lemah. Sebagaimana dinyatakan oleh guru penulis, Syaikh ‘Abdul ‘Aziz Ath Thorifi dalam Adzkar Ash Shobaah wal Masaa’, hal. 65.
(Dibaca 1 x di pagi hari saja - Rumaysho)
HR. Ahmad: 3/406-407, 5/123. Lihat Shahihul Jami; 4/290. juga diriwayatkan di ‘Amalul yaumi wallailati, no. 34.
“Maha suci Allah, aku memuji-Nya.” (Dibaca 100 x)
Barangsiapa yang mengucapkan kalimat ‘subhanallah wa bi hamdih’ di pagi dan petang hari sebanyak 100 x, maka tidak ada yang datang pada hari kiamat yang lebih baik dari yang ia lakukan kecuali orang yang mengucapkan semisal atau lebih dari itu.
HR. Muslim no. 2692.
H.R; Ahmad 3/406-407, Ibnu Sunny dalam Amalulyaumi wallailati, no. 34. Lihat Shahih Jami’: 4/209
Tidak ada ilah (yang berhak disembah) selain Allah semata, tidak ada sekutu bagiNya.
Bagi-Nya kerajaan dan segala pujian. Dia-lah yang berkuasa atas segala sesuatu
Barangsiapa yang membaca dzikir tersebut di pagi hari sebanyak sepuluh kali, Allah akan mencatatkan baginya 10 kebaikan, menghapuskan baginya 10 kesalahan, ia juga mendapatkan kebaikan semisal memerdekakan 10 budak, Allah akan melindunginya dari gangguan setan hingg petang hari. Siapa yang mengucapkannya di petang hari, ia akan mendapatkan keutamaan semisal itu pula.[14]
HR. An Nasai Al Kubra 6: 10.
HR. Nasa’i dalam Amalulyaumi wallailati, no. 24. Lihat Shahih Targhib dan Tarhib: 1/272, Tuhfatul Akhyar oleh Bin Baaz rahimahullah, hal. 44 dan lihat keutamaannya pada no. 255
“Tidak ada ilah yang berhak disembah selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya.
Milik Allah kerajaan dan segala pujian. Dia-lah yang berkuasa atas segala sesuatu.”
Barangsiapa yang mengucapkan dzikir tersebut dalam sehari sebanyak 100 x, maka itu seperti membebaskan 10 orang budak, dicatat baginya 100 kebaikan, dihapus baginya 100 kesalahan, dirinya akan terjaga dari gangguan setan dari pagi hingga petang hari, dan tidak ada seorang pun yang lebih baik dari yang ia lakukan kecuali oleh orang yang mengamalkan lebih dari itu.
HR. Bukhari no. 3293 dan Muslim no. 2691.
HR. Bukhari: 4/95 dan Muslim: 4/2071.
“Maha Suci Allah, aku memujiNya sebanyak makhluk-Nya, sejauh kerelaan-Nya,
seberat timbangan ‘Arsy-Nya dan sebanyak tinta tulisan kalimat-Nya.”
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan pada Juwairiyah bahwa dzikir di atas telah mengalahkan dzikir yang dibaca oleh Juwairiyah dari selepas Shubuh sampai waktu Dhuha.
HR. Muslim no. 2726.
HR. Muslim: 4/2090.
“Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat (bagi diriku dan orang lain),
rizki yang halal
dan amal yang diterima (di sisi-Mu dan mendapatkan ganjaran yang baik).”
(Dibaca 1 x setelah salam dari shalat Shubuh)
HR. Ibnu Majah no. 925 dan Ahmad 6: 305, 322. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini shahih.
HR. Ibnu Sunny dalam ‘Amalulyaumi wallailati, no. 54, Ibnu Majah, no. 925. Sanadnya dihasankan oleh Syu’aib dan Abdul Qadir Al Arna’uth dalam Tahqiq Zaadul Ma’aad: 2/375.
“Aku memohon ampun kepada Allah dan bertobat kepada-Nya.”
(Dibaca 100 x dalam sehari)
HR. Bukhari no. 6307 dan Muslim no. 2702.
+ HR. Bukhari dalam Fath al-Bari 11/101
“Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan apa yang Dia ciptakan“
Siapa yang mengucapkannya di petang hari, niscaya tidak ada racun atau binatang (seperti: kalajengking) yang mencelakakannya di malam itu.
HR. Ahmad 2: 290. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih sesuai syarat Muslim. Lihat komentar Syaikh Syu’aib Al Arnauth terhadap hadits ini untuk pengertian hummah diartikan dengan racun atau sengatan kalajengking.
“Siapa yang membacanya pada sore hari tiga kali maka dia tidak akan tertimpa demam pada malam itu”
HR. Ahmad: 2/290, Nasa’i dalam ‘Amalulyaumi wallailati, no. 590, Ibnu Sunny, no. 68. Lihat Shahih Tirmidzi: 3/187, Shahih Ibnu Majah: 2/266 dan Tuhfatul Akhyar, hal. 45.
“Ya Allah, Limpahkanlah shalawat kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad
sebagaimana Engkau telah limpahkan shalawat kepada Ibrahim
dan kepada keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia.
Ya Allah, curahkanlah keberkahan kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad
sebagaimana Engkau telah mencurahkan keberkahan kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim,
sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia.”
“Siapa yang bershalawat kepadaku saat pagi sepuluh kali, dan sore sepuluh kali, maka dia akan mendapatkan syafa’atku pada hari kiamat”.
Diriwayatkan oleh Thabrani melalaui dua sanad, salah satunya baik, lihat Majma’uzzawa’id: 10/120 dan Shahih Targhib dan Tarhib: 1/273.
Wassalamu’alaikum..
Reference:
Gazwah:
https://www.youtube.com/watch?v=bpeJV9rON1M
https://www.youtube.com/watch?v=ZnSY0oV2shI
Rumaysho:
https://rumaysho.com/1636-bacaan-dzikir-pagi.html
https://rumaysho.com/1638-bacaan-dzikir-petang.html
https://bimbinganislam.com/dzikir-pagi-dan-petang-beserta-manfaatnya/